BANDA NEIRA : TENTANG PERASAAN YANG TERWAKILKAN




Berbicara Banda Neira adalah berbicara tentang perasaan-perasaan yang terwakilkan. Adalah musik-musik yang melegakan, juga lirik-lirik yang penuh harapan.
Mengenal Banda Neira dari karya-karya mereka adalah kesyukuran tersendiri bagi saya. Banda Neira hadir dalam hidup saya sebagai pelarut kerinduan, sumber kebahagiaan sekaligus teman merenung. Melalui lagu-lagunya, Banda Neira mampu memberi semangat positif dalam keadaan apapun.
Berikut beberapa lagu yang paling saya gemari dari semua lagu banda neira yang luar biasa (rasanya saya ingin menyebutkan kesemua lagu) :
 
      Derai-derai cemara
Lagu tersebut adalah lagu yang paling sering saya putar pertama kali ketika sedang merasa risau atau bingung. Liriknya sudah pasti puitis karena diambil dari bait-bait puisi Chairil Anwar.
Bagi saya, lagu tersebut membawa kedamaian dalam nada-nadanya, meskipun sebenarnya liriknya mengandung sebuah kepasrahan. Bahwa hidup pada akhirnya harus menyerah pada kematian.
Tapi seperti biasanya, Banda Neira mampu memusikalisasi puisi ini dengan begitu sempurna.


Berikut penggalan lirik Derai-derai cemara :

 Cemara menderai sampai jauh
 Terasa hari akan jadi malam
 Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
 Dipukul angin yang terpendam
 Aku sekarang orangnya bisa tahan
 Sudah beberapa waktu bukan kanak lagi
 Tapi dulu memang ada suatu bahan
 Yang bukan dasar perhitungan kini
 Hidup hanya menunda-nunda kekalahan
 Tambah terasing dari cinta dan sekolah rendah
 Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
 Sebelum pada akhirnya kita menyerah

Lagu ini sangat cocok untuk didengarkan di kala gelisah, bahwa kita semua tahu hidup hanya tentang menunda kekalahan (kematian). Tidak ada salahnya berpasrah ketika sudah begitu lelah dan belum juga menemukan jalan untuk keluar.

      Langit dan Laut
Lagu yang kedengarannya sangat sederhana, tetapi mampu membangkitkan sisi-sisi melankolis dalam diri. Lagi-lagi dengan lirik yang puitis, kak Ananda Badudu dan kak Rara Sekar ingin menceritakan tentang langit dan laut yang menjadi saksi kalimat-kalimat yang tak terucap.
Setiap kali mendengar lagu ini, saya jadi teringat pada hal-hal yang belum sempat saya ungkapkan, yang masih setia menghantui saya dan menumbuhkan sesal. Tapi terkadang, memang ada hal-hal yang entah bagaimana hanya bisa saya pendam sendiri. 



Berikut penggalan lirik penuh makna dari langit dan laut :

Dan dengarkan
Ombak yang datang
Menerjang kuatmu
Dan dengarkan
Arus yang datang
Nyatakan lemahmu
Langit dan laut
Dan hal-hal yang tak kita bicarakan
Langit dan laut
Dan hal-hal yang tak kita bicarakan
Biar jadi rahasia
Menyublim ke udara
Hirup dan sesalkan jiwa
Jiwa
Langit dan laut
Dan hal-hal yang tak kita bicarakan
Langit dan laut
Dan hal-hal yang tak kita bicarakan
Biar jadi rahasia
Menyublim ke udara
Hirup dan sesalkan jiwa
Jiwa

      Sampai Jadi Debu
Siapapun yang pernah mendengar lagu ini, pasti akan setuju jika saya mengatakan bahwa ini lagu teromantis yang pernah ada. Seperti yang sudah-sudah, dengan lirik yang selalu puitis penuh makna, banda neira berhasil membuat saya terkagum-kagum dengan karyanya. “Sampai Jadi Debu” menggambarkan tentang cinta sejati yang saling setia selamanya, sampai jadi debu (meninggal). Penggunaan kata “Tuan” dan “Puan” sungguh membuat saya begitu tertarik.



Berikut lirik Sampai Jadi Debu :

Badai Tuan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
Ku aman ada bersama mu
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu
Badai Puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap taufan menyerang
Kau di sampingku
Kau aman ada bersama ku

Bagian terfavorit saya adalah “Ku di liang yang satu (ku di sebelahmu)”. Lirik yang membuat siapa saja akan membayangkan memiliki pasangan sehidup semati, yang saling menyayangi dan saling bergantung satu sama lain. Lirik yang selalu membuat saya berkata “Someday I will find that right one”. Terkadang, bahkan membayangkan jika lagu ini akan diputar pada pernikahan saya kelak.
  
Hujan di Mimpi
Lagu ini seringkali membuat saya berpikir bahwa segalanya akan baik-baik saja. Bahwa tidak apa-apa bersikap berbeda. Lagu ini sangat relatable dengan kehidupan saya yang sepi dan sunyi karena memang banyak menghabiskan waktu sendirian di ruangan. Saya senang dengan cara banda neira menggambarkan seseorang yang datang dengan tulus dalam hidup kita (digambarkan dengan kehadiran di kala gempa). Bagi saya, orang-orang tulus itu adalah keluarga dan sahabat-sahabat, yang bagaimanapun saya bersyukur memiliki mereka di hidup saya. Orang-orang tulus yang mampu menerima saya sebagaimana adanya, mampu menerima sisi-sisi sunyi juga sisi-sisi gaduh saya. Untuk mereka, saya teramat berterima kasih karena telah meneduhkan jiwa saya.



Berikut lirik lagu Hujan di Mimpi :

Semesta bicara tanpa bersuara
Semesta ia kadang buta aksara
Sepi itu indah, percayalah
Membisu itu, anugerah
Seperti hadirmu di kala gempa
Jujur dan tanpa bersandiwara
Teduhnya seperti
Hujan di mimpi
Berdua kita berlari
Semesta bergulir tak kenal aral
Seperti langkah-langkah menuju kaki langit
Seperti genangan, akankah bertahan
Atau perlahan menjadi lautan

            Sepi itu indah :)
5.       
       Rindu
Lagu yang setiap kali terputar akan membawa pikiran saya melayang jauh menuju rumah. Sebuah tempat pulang ketika sudah tidak ada lagi tempat untuk berdamai dengan keadaan. Lagu Rindu sendiri merupakan sebuah musikalisasi dari puisi Subagio Sastrowardoyo. Walau tidak tahu arti sesungguhnya, bagi saya, “rindu” dalam lagu ini adalah menggambarkan perasaan rindu saya pada keluarga, orang-orang yang selalu jadi teman bicara. Lagu ini sangat berkaitan dengan hidup saya yang jauh di perantauan dan jarang pulang, yang selalu menyimpan rindu ketika sudah berbulan-bulan tidak bertemu.



Berikut penggalan lirik Rindu :

Rumah kosong
Sudah lama ingin dihuni
Adalah teman bicara
Siapa saja atau apa
Jendela, kursi,
Atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati
Meminta darah yang mengalir dari mimpi
Jendela, kursi, atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati
Meminta darah yang mengalir dari mimpi
Jendela, kursi, atau bunga di meja
Sunyi
 
       Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti
Untuk semua orang yang pernah mendengarnya, saya yakin akan sepakat jika lagu ini membawa semangat baru ketika kita sudah akan menyerah. Dinikmati oleh banyak orang, lagu ini sangat populer, setidaknya di lingkar pergaulan saya. Seperti judulnya, “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti” ini ingin membuat kita paham bahwa semua yang patah suatu saat akan tumbuh dan segala yang hilang akan tergantikan. Bahwa begitulah hidup. Meskipun ada hal-hal yang tak terganti ketika hilang (misalnya kematian orang yang disayang), tetapi kita akan selalu menemukan jalan baru untuk bisa kembali bahagia.



Berikut lirik Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti :

Jatuh dan tersungkur di tanah aku
Berselimut debu sekujur tubuhku
Panas dan menyengat
Rebah dan berkarat
Yang
yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang suatu saat henti
Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Di mana ada musim yang menunggu?
Meranggas merapuh
Berganti dan luruh
Bayang yang berserah
Terang di ujung sana

Sebagai Kawan
Saya selalu ingin mempersembahkan lagu ini kepada kawan-kawan saya, terutama dua orang sahabat terdekat saya yang selalu setia ada di sisi saya. “Sebagai Kawan” menggambarkan tentang pertemanan yang sejati, bahwa berteman itu harus beriringan, bukan dipimpin atau memimpin. 



Berikut lirik Sebagai Kawan :

Jangan berdiri di depan ku
Karna ku bukan pengikut yang baik
Jangan berdiri di belakang ku
Karna ku bukan pemimpin yang baik
Berdirilah di sampingku
Sebagai kawan
Kawan kawan kawan kawan
Sebagai kawan
Jangan berdiri di depan ku
Karna ku bukan pengikut yang baik
Jangan berdiri di belakang ku
Karna ku bukan pemimpin yang baik
Berdirilah di sampingku
Sebagai kawan
Kawan kawan kawan kawan
Sebagai kawan
Berdirilah di sampingku
Sebagai kawan
Kawan kawan kawan kawan
Sebagai kawan

Terima kasih, kawan :)

Dan list ini berakhir di sini.
Sebenarnya, semua lagu banda neira adalah favorit saya, tapi memang lagu-lagu di atas adalah yang punya makna cukup dalam di hidup saya. Lagu-lagu lain tentu banyak juga yang bermakna, entah tersurat maupun tersirat. Sebab Banda Neira adalah sebaik-baiknya musisi, semurni-murninya pencerita, setulus-tulusnya teman segala suasana.
Terima kasih, Banda Neira.
Terima kasih, Ananda Badudu dan Rara Sekar :)

24


Akhirnya ada petualangan yang harus dikenang
Tentang bukit-bukit belukar yang tersusur sepanjang jalur,
jurang-jurang curam yang dalam nan menawan,
tanah-tanah berdebu,
setapak yang keras dan panas,
ilalang yang menjulang,
rumah-rumah yang pernah tersinggah,
lantai-lantai yang membagi dingin dan hangat
semua tempat yang akan menjadi pengingat
Bahwa kita pernah terjerembab meski pada akhirnya malah terpingkal hingga sembab
Bahwa kita pernah saling mengamati langkah hingga saling diam karena lelah
Bahwa kita pernah seatap meski hanya sekejap

Akhirnya ada hari yang perlu dibagi
Tentang hari pertama yang biasa, atau hari kedua dan ketiga yang masih sama,
hari keempat ketika mulai penat,
lima, enam, tujuh yang penuh peluh,
delapan, sembilan, sepuluh yang penuh keluh,
sebelas, dua belas, tiga belas, menyatukan kita menjadi selaras,
empat belas, lima belas, enam belas, adalah senda gurau yang berbalas,
tujuh belas, delapan belas, sembilan belas, adalah canda tawa yang membekas,
dua puluh, semangat pantang menyerah yang membuat kita luluh,
dua puluh satu, dua puluh dua, dua puluh tiga mengenang hal-hal berharga,
dua puluh empat, kita berpisah dalam sepakat,
Untuk tidak saling mengabai dan melupa
Untuk selalu mengabar dan mengingat
Untuk terus membagi harap


Yogyakarta, 22 Juli 2018
---------------------------------------------------------------------
Terima kasih untuk 24 yang akan menjadi pengingat

Total Pageviews