Woodz : Tentang Kerja Keras
Masih tentang Korea dan saya yang semakin bucin.
Beberapa hari ini Moodz sedang bersibuk ria menyambut comeback solo seorang Cho Seungyoun atau Woodz. Kami semua sangat antusias bukan hanya karena akhirnya ada karya baru dari Woodz yang akan hadir menemani hari, tapi juga karena comeback kali ini terasa sangat emosional.
Bagi saya, Cho Seungyoun itu benar-benar inspirasi. Ada alasan di balik segala kebucinan saya yang tiada henti kepada sosok laki-laki berumur 24 tahun itu.
Cho Seungyoun itu All Rounder, semua orang mengakuinya. Tapi lebih dari itu, cerita perjalanan hidup Seungyoun dan segala filosofi yang dia simpulkan membuat saya merasa benar-benar memahaminya dan berpikir "oh, dia juga manusia biasa seperti saya yang kadang mengalami krisis hidup".
Let me introduce him first.
Cho Seungyoun (조승연) adalah seorang laki-laki yang lahir pada 5 Agustus 1996 di Korea Selatan. Dia memiliki beberapa nama panggilan : Seungyoun, Luizy, Woodz dan Evan.
Nama-nama panggilan itu hadir mewakili setiap debut yang pernah dia lakukan. Seungyoun mewakili karirnya di grup UNIQ dan X1. Luizy mewakili karir solonya sebagai rapper. Woodz mewakili karir solonya sebagai vokalis dan Evan adalah nama baptisnya.
Untuk ukuran seseorang dengan usia 24 tahun, Seungyoun sudah banyak menelan asam pahit industri hiburan Korea.
Seungyoun kecil pernah merantau ke Brazil dan masuk ke akademi sepakbola di sana. Bahkan di suatu interwiew, dia berkata bahwa dia sempat masuk pro team (saya kurang paham dengan ucapannya, tapi pro team sepertinya mengacu ke tim perofesional).
Di tengah-tengah usahanya mengejar impian sebagai pesepakbola, Seungyoun dibayang-bayangi mimpi untuk menjadi penyanyi. Maka Seungyoun kecil memutuskan untuk pulang ke Korea, menyerah dengan mimpi sepakbolanya dan menata mimpinya lagi dari awal.
Sebelum memutuskan untuk masuk ke Industri hiburan Korea dan menjadi Trainee, Seungyoun juga sempat mengenyam pendidikan di sebuah Sekolah Internasional di Filipina.
Seungyoun memulai semuanya dengan menjadi Trainee di beberapa agensi seperti YG dan MBK, tapi karirnya benar-benar dimulai ketika dia masuk Yuehua Entertainment dan debut di sebuah grup Korea-China bernama UNIQ. Posisi Seungyoun di UNIQ adalah Main Rapper.
Bagi saya pribadi yang baru mengenal UNIQ sejak tahun lalu, mereka adalah grup yang sangat bertalenta. Saya tidak tahu kenapa grup ini termasuk "gagal" di pasar musik Korea, meskipun mereka sukses di China. Mungkin karena hubungan diplomatik Korea-China yang kurang baik membuat grup ini sulit diterima.
Seungyoun pernah mengatakan bahwa dia juga ingin sukses di Korea. Mungkin karena itu dia akhirnya melakukan debut solo sebagai Swag Rapper dengan nama Luizy. Debut ini juga tidak bisa dikatakan sebagai debut yang berhasil.
Hubungan diplomatik yang semakin memburuk antara Korea-China membuat UNIQ akhirnya terbengkalai. Tidak ada perpisahan resmi, grup ini pun sepertinya belum bubar, tapi kegiatan UNIQ sudah berhenti total.
Seungyoun akhirnya memulai debut lagi sebagai solois dengan nama Woodz. Dia menciptakan lagu dengan judul "Meaningless" sebagai bentuk ungkapan kecewa atas berakhirnya UNIQ yang tanpa kejelasan. Meaningless adalah lagu yang terdengar sangat "frustasi" dan kelam. Tidak heran, karena saat itu dia sedang ada di situasi Suicidal.
Musik-musik Woodz sangat ear catching dan sedikit berbeda dengan genre kpop secara keseluruhan. "Pool" is a bop. Periodt! Tapi debut Woodz juga tidak bisa disebut sukses.
Selain debut sebagai penyanyi, Seungyoun juga merupakan seorang composer musik. Dia telah menciptakan banyak lagu dan tergabung dalam sebuah geng idol-composer bernama M.O.L.A (Make Our Life Awesome).
Tahun 2018, Seungyoun menciptakan sebuah lagu berjudul "It's Okay" yang merupakan lagu untuk evaluasi debut sebuah program survival China bertajuk 'Idol Producer' yang diadopsi dari program Korea bertajuk 'Produce101'. Semua orang selalu mengatakan bahwa lagu tersebut adalah lagu terbaik yang pernah ada di Idol Producer (karena didukung dengan performance para Trainee yang juga epik).
Satu tahun kemudian, tepatnya sekitar pertengahan bulan 2019, Seungyoun memulai semuanya lagi dari awal. Kembali menjadi trainee dengan ikut program Survival Korea 'ProduceX101' yang waktu itu merupakan season ke-4. Dia kembali 'membumi', bersaing dengan trainee dari agensi lain yang jauh lebih muda dari dirinya. Saat itu Seungyoun bahkan sudah menjadi trainee Yuehua selama 9 tahun.
Ironi bukan?
Seseorang yang menciptakan lagu untuk program serupa justru ikut serta dalam program tersebut di tahun berikutnya.
Hanya ada satu alasan di balik itu : Seungyoun mencintai musik dan panggung. Dia ingin tampil di panggung lagi dan mempersembahkan karya terbaiknya.
Dan dia berhasil debut. Bersama 10 Trainee berbakat lainnya dalam grup bernama X1.
Seungyoun benar-benar cemerlang di fase ini. Dia benar-benar mendulang popularitas. Semua orang jatuh cinta pada sosoknya. X1 menjadi grup Rookie paling diminati di tahun 2019. Tiket showcon mereka di Gocheok terjual habis dalam waktu 3 menit, padahal kapasitas venue adalah 22ribu penonton. Album mereka terjual lebih dari 600 ribu copy. Mereka memenangkan 11 trophy The Show. Mereka juga mematahkan rekor-rekor dari grup-grup sebelum mereka.
Tapi sepertinya, dunia belum berbaik hati pada sosok Cho Seungyoun. Tanggal 6 Januari, X1 bubar tanpa pernah ada statement resmi dari agensi.
Seungyoun harus memulai lagi dari awal. Bulan Februari, dia sudah sibuk membuat lagu dan mempersiapkan album. Perjalanannya menyiapkan album bisa dilihat di kanal Youtube nya : Woodz.
Ada 4 video bertajuk How Ordinary We're
Albumnya kali ini diberi nama Equal. Katanya, Seungyoun sangat bingung apakah dia harus muncul sebagai Seungyoun atau sebagai Woodz. Tapi akhirnya dia sampai pada kesimpulan bahwa Seungyoun dan Woodz itu Equal, sama, siapapun itu tetaplah dirinya.
Semua lagu di dalam album tersebut diciptakan Woodz dengan bantuan beberapa orang temannya. Ada lagu yang juga hasil kolaborasi dengan fans dalam hal lirik. Salah satu fans Indonesia begitu beruntung karena liriknya terpilih untuk ditampilkan di lagu tersebut.
Seungyoun benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk musik, dia sangat mencintai panggung. Kalau dia tidak se-passionate itu dengan musik dan panggung, dia mungkin tidak akan bersusah payah jatuh berkali-kali hanya untuk memijak tempat yang sama.
Seungyoun lahir dari keluarga kaya. Ibunya memiliki usaha resto di mana-mana meskipun ayahnya sudah meninggal dunia. Kalau mau, Seungyoun juga bisa menjadi produser musik saja untuk mendapatkan uang. Tapi dia ingin tampil di panggung, dan Kpop merugi jika tidak punya idol/penyanyi setalented Seungyoun.
Satu hal yang paling saya sukai dari cerita hidup Seungyoun adalah bagaimana dia selalu bekerja keras, menumpahkan segala yang terbaik darinya untuk setiap karya yang diciptakan.
Seungyoun juga senang berfilosofi. Dia pernah berkata "Sangat baik jika kamu berpikir dengan dalam, tapi jangan terlalu dalam, karena lautan itu biru dan indah di permukaan tapi semakin ke dalam, yang akan kita lihat hanya gelap".
Alasan kenapa dia memilih nama Woodz juga sangat filosofis. Dia ingin menjadi seperti pohon. Akarnya mencengkram tanah dengan kuat, dahannya kokoh, rantingnya banyak dan daunnya dapat menaungi. Pohon juga banyak jenisnya. Dia ingin menunjukkan diri sebagai orang dengan banyak talenta.
Ketika dia pergi berlibur di pantai, dia bermain pasir dan mendapat satu filosofi : hidup itu seperti gelas yang diisi pasir. Ada batasan atas apa yang diambil, jadi ketika kita ingin mengambil pasir lebih banyak, kita juga harus membuang pasir lebih banyak. Dia mengasosiasikan pasir dengan orang-orang di sekitarnya. Dia memutuskan untuk berhenti mengisi gelas pasir dan akan lebih berfokus pada orang-orang yang selama ini sudah hadir di hidupnya. Dia mengasosiasikan orang-orang terdekatnya sebagai batu, sesuatu yang lebih kuat dan berarti besar.
Woodz akan mengeluarkan album dan MV besok, tanggal 29 Juni 2020. Saya selalu berharap comeback nya kali ini akan sukses besar (pre order albumnya sudah tembus 50ribu copy lebih). Semoga kerja kerasnya kali ini benar-benar dapat dia tuai hasilnya.
Semoga dunia berhenti bersikap kejam padanya.
STAN WOODZ! STAN TALENT!